Ada yang baru saat kami melintas di H-20 dari Cikarang menuju Cirebon. Di jalur Pantura yang masuk ke wilayah kabupaten Subang, sebagian besar jalan sudah memilki median pembatas jalan, dan di atas median jalan ini, saya melihat marka yang baru saja di pasang, sepasang patok dengan 2 warna berbeda di masing-masing patok pada arah pandang yang berbeda dan dipasang dengan dua warna yang berbeda menghadap ke satu arah.
Ada ratusan pasang jumlah patok – patok rambu tersebut di tanam di atas median jalan. Coba kita perhatikan lebih dekat. Rupanya patok tersebut memiliki dua warna yang berbeda untuk sisi depan dan belakan, dan dihadapkan berbeda warna ke arah yang sama dengan warna Kuning di sisi kiri dan warna Merah di sisi kanan. Sepertinya patok ini diwarnai dengan material fluorescent yang akan menyala terang bila terkena cahaya langsung pada keadaan gelap.
Hal ini mungkin adalah sebuah langkah koreksi dari Dishub/Lantas/PU untuk menghindarkan pengguna jalan melanggar/menabrak median jalan saat keadaan gelap atau malah menyebrang ke lajur arah berlawanan, karena median jalan cukup rendah dan kurang terlihat. Selain itu adanya beberapa ruas jalan yang belum memiliki median jalan kadang bisa menyesatkan pengguna jalan apakah ruas yang sedang dilewati memiliki median atau tidak.
Sebuah langkah yang baik untuk memastikan pengendara melihat median jalan, mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sebuah refleksi dari keseriusan dan perhatian jawatan yang bertanggung jawab pada infrastruktur jalan atas keutamaan keselamatan lalu lintas, terutama di musim mudik yang akan sangat ramai nanti.
Bravo!
(bersambung)